Agen Bola : Louis van Gaal menangani Manchester
United sejak musim panas 2014. Dana besar yang digunakannya untuk
membeli pemain, serta kegagalan di lapangan, telah berdampak buruk bagi
popularitas klub di bursa saham.
Dilansir dari Mirror pada Kamis, 24 Maret 2016, nilai saham
MU telah anjlok sebesar USD 6,25 per lembar sejak Juli 2014. Turun dari
USD 19,58 menjadi 13,33 saat penutupan Bursa Saham New York (NYSE) pada
Rabu, 23 Maret.
Penurunan saham MU menjadi lebih buruk, karena pada periode yang
sama, bursa saham Amerika Serikat (AS) terus mengalami kenaikan, sebesar
lebih dari tiga persen. Total, lebih dari USD 1 triliun atau Rp 13,2
triliun, terpangkas dari nilai saham klub raksasa Inggris tersebut.
Analis pasar dari Hargreaves Landsdown, Laith Khalaf, mengatakan klub
sepakbola tidak mewakili proposisi investasi yang atraktif. "Kesalahan
di lapangan, bisa sangat mahal bagi para pemegang saham."
Dia mencontohkan, MU mengalami penurunan pendapatan sebesar £30 pada
2015, ketika gagal memperoleh tiket ke Liga Champions. Pendapatan MU
bisa turun jauh lebih besar, karena performa buruk mereka musim ini.
Tidak hanya terancam tidak berlaga di Liga Champions, MU juga telah
memiliki banyak pemain mahal, yang ternyata performanya tidak memenuhi
ekspektasi. Sementara, klub harus membayar gaji mereka yang fantastis.
Februari lalu, saham MU mengalami gejolak yang dramatis, dengan
penurunan sebesar USD 82 juta hanya dalam beberapa jam. Nilai saham
Setan Merah sedikit naik, ketika MU terlihat berpeluang bangkit ke
posisi empat besar.
Tapi, ketidakjelasan apakah Louis van Gaal dipertahankan atau tidak, telah membuat nilai saham MU kembali anjlok.
No comments:
Post a Comment